Senin, 06 April 2009

The Motley Crue - Without You ( What i feel about my surroundings)

Without you, there's no change
My nights and days are grey
If I reached out and touched the rain
It just wouldn't feel the same

Without you, I'd be lost
I'd slip down from the top
I'd slide down so low
Girl you'd never, never know...

Without you, without you
A sailor lost at sea
Without you, woman
The world comes down on me

Without you in my life
I'd slowly wilt and die
But with you by my side
You're the reason I'm alive
But with you in my life
You're the reason I'm alive
But without you, without you...

Withouy you, my hope is small
Let me be me all along
You let the fires rage inside
Knowing someday I'd grow strong

Withouy you, without you
A sailor lost at sea
Without you, woman
The world comes down on me

Without you in my life
I'd slowly wilt and die
But with you by my side
You're the reason I'm alive
But with you in my life
You're the reason I'm alive
But without you, without you...

I could face a mountain
But I could never climb alone
I could start another day
But how many, justdon't know
You're the reason the sun shines down
And the nights, they don't grow cold
Anly you that I'll hold when I'm young
Only you...as we grow old

Without you in my life
I'd slowly wilt and die
But with you by my side
You're the reason I'm alive
But with you in my life
You're the reason I'm alive
But without you, without you.

Rabu, 11 Februari 2009

Dibalik Kentut

MENGENAL SIFAT ORANG BERDASARKAN KENTUTNYA
(disadur sebagaimana aslinya dari Ripple Magz edisi ke - 18, karya b*h*)


Kentut adalah sebuah proses alamiah dan merupakan kegiatan rutin yang tak kenal jadwal. Kalo kamu adalah orang yang kurang kerjaan, mending kamu perhatikan tingkah laku teman – teman kamu ketika mereka sedang kentut. Mungkin bisa menjadi objek penelitian kamu untuk bahan skripsi atau tugas akhir ( terutama fakultas pshycology)…hehehe


ORANG YANG TIDAK JUJUR:
Orang yang kalo kentut nyalahin orang lain

ORANG GOBLOK:
Orang yang gak sadar kalo dia kentut.

ORANG SENGSARA:
Orang yang mau kentut tapi nggak bisa

ORANG MISTERIUS:
Orang yang kalo kentut, orang laen gak tau

ORANG GUGUP:
Orang yang tiba – tiba menahan kentutnya saat kentut.

ORANG PEDE:
Orang yang ngira kalo kentutnya wangi.

ORANG SADIS:
Orang yang kalo abis kentut, kentutnya dikibaskan ke orang laen.

ORANG PEMALU:
Orang yang kalo kentut gak bunyi, tapi malu sendiri.

ORANG BANYAK IDE:
Orang yang menyembunyikan kentutnya dengan tertawa terbahak – bahak.

ORANG BEGO:
Orang yang habis kentut, menghirup kentutnya sendiri untuk mengganti kentutnya yang keluar.

ORANG PELIT:
Orang yang kalo kentut dikit – dikit.

ORANG SOMBONG:
Orang yang bangga kalo kentutnya berasal dari makanan restaurant mahal.

ORANG RAMAH:
Orang yang senang mencium kentut orang lain.

ORANG AKUATIK:
Orang yang hobi kentut di dalam air.

ORANG ATLETIS:
Orang yang kalo kentut sambil mengeluarkan tenaga dalam.


ORANG JUJUR:
Orang yang ngaku kalo habis kentut.

ORANG KUAT INGATAN
Orang yang bisa menandakan bau kentut orang lain

ORANG SIAL:
Orang lain yang kentut tapi selalu dia yang kena

ORANG MUSIK:
Orang yang kentutnya bernada

ORANG INTERNET:
Orang yang bunyi kentutnya seperti bunyi modem

ORANG JOROK:
Orang yang kentutnya disertai kuah basah.

ORANG KERAS KEPALA:
Orang yang langsung membalas setelah dikentuti kerabat.

ORANG AMIT – AMIT:
Orang sehabis kentut lalu memasang muka imut

ORANG BRENGSEK:
Orang yang mengentuti orang lain tepat di mukanya.

Kalo yang berikut adalah tambahan dari si pemilik blog ini (ekaww)

ORANG DISIPLIN:
Orang yang kentutnya rutin.

ORANG NARSIS:
Orang yang berusaha membedakan kentutnya dengan orang lain:

ORANG BERIMAN:
Orang yang mengentuti sebelum ia dikentuti.

ORANG MALES:
Orang yang si kentutnya aja males keluar.

ORANG TAHAN BANTING:
Orang yang kentut kalo masuk angin aja.

ORANG PLIN PLAN:
Orang yang kentutnya gak konsisten, kadang bau, kadang anyep, kadang bunyi, kadang keluar air.

ORANG BERMUKA DUA / MUNAFIK:
Orang yang mukanya cakep tapi kentutnya bau.

TERMASUK YANG MANAKAH ANDA?

Jumat, 30 Januari 2009

Sebuah Pledoifiksi

MOTOR BEBEK KU YANG PUNYA INDERA PENCIUMAN
(Nama merek barang, merek warung, merek makanan telah disamarkan, walaupun begitu nama aslinya Anda boleh tahu)

Cerita ini mengenai keajaiban yang terjadi pada motor bebekku yang bermerek “Yamaha” (aslinya Honda) yang tiba – tiba mempunyai indera penciuman dan mempunyai perintah kepada dirinya sendiri untuk melakukan sesuatu di luar kendaliku. Semua kisah ini berawal dari kebiasaanku yang sangat suka sekali jajan berbagai makanan, bahkan aku dijuluki “Penjahat Boga “ oleh teman – temanku, seandainya ada casting dari stasiun tipi A untuk membuat acara kuliner yang ingin menyaingi Bondan Maknyus, Aku yakin bisa membawakannya jauh lebih nendang dari beliau. Hampir setiap tempat jajanan di pelosok Kota Bandar Lampung ataupun di Provinsi Lampung telah aku jelajahi. Dan beberapa tempat yang paling sering aku singgahi (sesuai dengan kesukaan dan keterjangkauan biaya) adalah Warung Pempek, Warung Bakso, Warung Mie Pangsit Ayam, Warung Sate, dan Warung Nasi Uduk. Diantara beberapa warung tersebut yang sering kukunjungi diantaranya Warung Pempek 234 / Dji Sam Soe (aslinya Pempek 123), Warung Bakso Gagal Maning Son (aslinya Bakso Sony, kepunyaan Bpk Son Haji, dan dia tidak gagal, bahkan sangat sukses), Warung Pempek Si Unyil (aslinya Pempek Pak Raden), Warung Mie Pangsit Kagak La Yau ( aslinya Mi Pangsit Koga / gak pake La Yau), dan Warung Nasi Uduk Dedi Corbuzer (aslinya Nasi Uduk Dedi aja, karena dia bukan pesulap, tetapi penjual uduk), Lho…kok, ceritaku menjadi menyimpang mengenai nama – nama warung makanan (seperti anak TK saja yang menghapal nama – nama hari), seharusnya kan cerita ini mengenai keajaiban si motor bebek ku. Baiklah kita kembali ke alur cerita yang benar. Karena seringnya aku jajan, seringkali aroma –aroma makanan tersebut menghanyutkanku untuk menghampiri mereka, harumnya cuka pempek, sedapnya kuah bakso, kentalnya rasa nasi uduk, memabukannya asap bakaran sate, benar – benar make me crazy sehingga dalam kondisi berduit ataupun bokek, terkadang aku harus menyerah kepada godaan – godaan tersebut, dengan mengendari si bebek ku yang setia, aku selalu nemplok atau hinggap lah, di warung – warung tersebut. Sampai – sampai para pelayan rumah makan itu kenal dengan aku (tetapi mereka tidak menganggapku pelanggan, soalnya aku jajannya sedikit, he he).Nah sehingga pada suatu ketika -aku sedang tidak dikuasai alam bawah sadarku – mengendarai motor bebek ku, dan saat itu tak telintas di pikiranku untuk melakukan sebuah tindak kejahatan boga (jajan), di Jalan Kyai Maja (aslinya Jalan Diponegoro, bossnya Kyai Maja), dimana di sana terletak Warung Pempek Si Unyil (hayo, nama aslinya apa? Kuis ini berhadiah 1 paket umroh), tiba tiba si motor bebek ku tanpa aku kendalikan membelokkan arahnya ke warung tersebut, aku terkejut, dan berusaha mengendalikan kembali arah setangnya, namun gaya dorong yang diberikan si motor bebek ku lebih kuat dari kendaliku, sehingga menyerahlah aku untuk mampir ke warung tersebut, memang saat itu aroma cuka pempek begitu menyengat, dan terpaksa aku menuruti kehendak si motor bebek ku untuk jajan di sana. Begitu pula untuk beberapa hari ke depan kejadian tersebut berulang di Warung Pempek 234 (bahkan dorongan dari si motor bebek lebih kuat), lalu di Warung Sate Haji Muhammad Ali (aslinya aku lupa, yang pasti bukan Warung Sate Haji Mike Tyson), kemudian terulang lagi di Warung Mie Pangsit Kagak La Yau, gaya dorong untuk mampir dari si motor bebek ku benar – benar di luar kendaliku, dan semakin sering lah aku jajan menghabiskan uang di tempat – tempat tersebut. Setelah melalui perenungan dan analisa yang dalam dan merujuk kepada peribahasa kuno dari Inggris, bahwa Like The Owner, Like The Motor, (aslinya Like Father Like Son), dan menggunakan istilah dalam permainan Burung Dara, bahwa si motor bebek ku telah “sanggan” terhadap tempat – tempat tersebut, ia telah kerasukan oleh aroma menggoda dari tempat – tempat tersebut, maka kusimpulkan bahwa si motor bebek ku telah mempunyai indera penciuman terutama untuk mencium cuka pempek, kuah bakso, asap sate, nasi uduk, dan lainnya. Tapi walau bagaimanapun perubahan yang terjadi pada si motor bebek ku, aku tetap setia menggunakannya, bukan karena mencintainya, tetapi karena belum ada uang untuk tukar tambah dengan motor yang lebih bagus. Dan ketika orang – orang di sekitarku mulai mengritik, menasihati, menyesali, bahkan memarahiku akan kebiasaanku suka jajan, aku dengan enteng menjawab, “Bukan saya yang mau jajan, tetapi motornya mbelok sendiri”, dan mereka pun tak bisa berkata apa – apa. (Eka Wahyu Widodo)

Kamis, 29 Januari 2009

BLOG di era 80 - 90 an










BLOG DI ERA 80 -90 an

Menanggapi komentar sahabatku Chairuddin “Galeria Slow Bone” Ompu Mona, aku jadi teringat bahwa memang sebenarnya pada era kehidupan remaja kami di tahun 80 – 90 an sebenarnya sudah tidak asing dengan apa yang namanya BLOG, tetapi baru sekarang rupanya orang – orang baik tua maupun muda terkena demam BLOG..
Berikut ini beberapa BLOG yang ngetrend di era remaja kami pada tahun 80 – 90 an :

- Joshua dengan lagunya dioBLOG– oBLOG .

- The most favourite boysband kala itu yaitu New Kids on The BLOG.

- Kenakalan – kenakalan ala remaja yang membuat nilai raport kami jeBLOG.

- Ketika nilai kami jeBLOG, maka orang tua kami memarahi kami dengan kata – kata “Dasar guoBLOG” .

- Anak –anak SD di Bandung (bener gak?) sibuk membawa bendera menyambut peserta KTT Non BLOG.

- Iwa K dengan lagu basketnya BLOG nomBLOG dong nomBLOG donk !! .

- Pada era iti juga sedang hebohnya kasus - kasus kumpul keBLOG.

Jumat, 16 Januari 2009

PERBANDINGAN DUA ERA REMAJA


KEHIDUPANKU DI DUA ERA by Eka Wahyu Widodo

Aku adalah mantan remaja yang hidup di era 1985 – 1999, walaupun sekarang aku sudah menjadi seorang bapak, tetapi aku pun masih hidup dalam keremajaan era saat ini ( tahun 2000 an ) atau abad millennium, kini aku mencoba membandingkan beberapa hal dan kebiasaan para remaja di era 90 an dan hal – hal mengenai dunia remaja di era ini. Yang pertama mengenai dunia permusikan, di era 80 an saat itu sangat marak dengan heavy metal band, hard rock and ballad songs, king of pop dan boy bands, bagaimana saat itu kami tergila – gila dengan Guns n Roses, Bon Jovi, Poison, Metallica, Sepultura, Slayer, NKOTB, Indecent Obsesion, Michael Jackson, dll untuk musik mancanegaranya, dan Slank, Whizkid, Sket, Roxx, Grass Rock, Trio Libels, Vina, dll untuk musik lokalnya, betapa dahulu sayatan gitar Slash, lengkingan Axl Rose, romantisnya lirik lagu Never Say Goodbye nya Jon Bon Jovi, dan hingarnya rythim gitar James Heltfield diadu dengan kerasnya dentuman drum Lars Ulrich benar – benar membuat remaja saat itu terbius dan bermimpi untuk bisa jadi seperti mereka. Sedangkan kehidupan remaja di saat ini untuk selera musiknya lebih kepada yang easy listening semacam Britney, Christina, Spice Girls, Beyonce, Blink, Sum 41, yang agak keras ya paling banter Linkin Park, juga untuk lokalnya penyanyi – penyanyi instant yang nyany’in lagu – lagunya Melly dan Dewiq. Untuk dunia kesastraan dan perkomikan, jika remaja era 80 an, kami sangat tergila – gila pada sebuah fenomenal “the most wanted novels of Enny Arrow”, lalu “the best comic ever made in the world yaitu Petruk Gareng produksi Gultom Agency” atau lebih dikenal dengan “Superman Van Tumaritis”, dimana karya – karya Enny Arrow begitu memesona para remaja akil balik dengan cara penulisan yang sangat realis, lugas, nyata dan amat dekat dengan dunia nyata, mungkin hanya bisa disaingi oleh penuturan ala Laskar Pelangi (hi hi hi), lalu komik Petruk Gareng yang sangat sukses menghidangkan sebuah selera rendahan, dengan penggambaran gadis – gadis yang dipaksa montok, dan air liur Petruk dan Gareng yang selalu menetes setiap melihat gadis – gadis kampung tersebut, Untuk sastra dan komik yang lebih serius, pada saat itu kami menggemari Lima Sekawan, Tiga Serangkai (itu mah penerbit ya?) maksudnya Trio Detektif, Lupus, Olga, Lupus dan Olga (satu novel), lalu komik Mahabharata, Bob, Lucky Luke, Ramtamtam, dan lainnya. Sedangkan dunia kesastraan dan perkomikan remaja saat ini dicirikan dengan munculnya novel - novel teenlit ala Radithya, Asma Nadia’s, lalu novel – novel dari orang stress seperti Djenar Maesa Ayu, Ayu Utami, Arswendo, dll, sedikit perbaikan dengan munculnya Tetralogi Laskar Pelangi, sedangkan untuk komiknya, otak –otak remaja saat ini diseragamkan degan Komik Jepang berseri yang serupa dari gambar maupun jalan ceritanya, dimana bagiku itu sangat tidak menumbuhkan minat baca sama sekali , plus mahal pula harganya.
Selanjutnya pembicaraan kita sambung ke perihal perteknologian dan pertelevisian, dimana pada masa kami dulu masih sangat tergantung pada siaran – siaran radio remaja, para remaja saling berinteraksi melalui atensi lewat telpon umum maupun kupon lagu , dimana waktu itu sangat ngetop sekali nama – nama udara seperti “Gadis di Ujung Jalan”, “Pemuda Pengejar Cinta”, “Adi sang Penolak Cinta”, “Perawan di Sarang Tawon”, dll. Paling banter bagi remaja – remaja yang rada borju yaa megang pager lah, Juga acara – acara televisi yang belum beragam tapi masih berbobot seperti Serial Losmen, Little House in The Praire, Oshin, Rapat Kabinet Pembangunan, dan Film Cerita Akhir Pekan, sedangkan di era kini para remaja lebih sering berinteraksi face to face, heart to heart melalui facebook, webcam, blog, 3G, dan acara – acara televisi yang “ya ampyun” pada aneh – aneh, kalo gak Eko, ya Ruben, kalo gak Ruben, ya Ivan, aneh lah pokoknya, tetapi remaja – remaja yang rada berada sedikit terselamatkan dengan adanya Indovision, sehingga mereka dapat menonton National Geographic, HBO, dan Animal Planet. Yang terakhir walau bukan yang terakhir banget adalah perbandinaggan mengenai kenakalan - keisengan remaja. Jika di era kami kenakalan – kenakalan seksual masih sangat rendah karena dibatasi oleh teknologi dan juga kenakalan tersebut sebenarnya cukup bermanfaat, diantaranya menumbuhkan minat baca yang tinggi walaupun yang dibaca adalah Enny Arrow, dan juga mengurangi jam menonton televisi, karena seharian digunakan untuk menonton Film Biru dari Video VHS, lalu pada dunia drugs, pada saat itu yang ngetop adalah minuman keras, dan ganja, serta sedikit pengenalan pada pil- pil koplo seperti Mogadon, Nitrazepam, dan Combi, untuk hal keisengan pada masa itu dimana pesta – pesta perkawinan masih sering menggunakan kado ketimbang amplop, maka kami sering berpetualang dari satu hajatan – ke hajatan lainnya dengan bermodal kado – kado’an seperti gunting kuku, sabun mandi, ataupun pasta gigi, dan jika tanpa sengaja bertemu tamu lain yang kita kenal dengan sigap kami mendahului bertanya kepada mereka dari pihak mempelai mana mereka diundang, dan kami akan mengatakan dari pihak mempelai yang sebaliknya, aman kan ?. Sedangkan kenakalan remaja – remaja saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, untuk kenakalan seksual saja sudah begitu gawat, Karena mereka sudah begitu bebas melakukan kegiatan seksual sambil direkam di kamera handphone, kenakalan drugs yang sudah sangat dekat dengan kematian melalui konsumsi putaw dan shabu, dan keisengan yang begitu aneh seperti terlihat pada acara – acara reality show di TV. Nah para pembaca yang budiman, hanya sebegitulah kiranya saya mampu menyajikan beberapa perbandingan Fenomena Kehidupan Remaja di era 90 an yang saya alami, dan di era millennium ini yang saya amati. Lebih kurangnya, saya tidak mohon maaf.

Kamis, 15 Januari 2009

MENGUKUR PUAS




MENGUKUR PUAS, MENAHAN INGIN,
MENIKMATI HIDUP, MENCOBA BAHAGIA
Oleh : Eka Wahyu Widodo

Ketika nafsu untuk memengaruhi begitu menggebu,
Ketika Mahameru duniawi begitu menggoda
Ketika keinginan menguasai, memenangi dunia begitu kuat
Itulah cara Sang Ambisi menampakkan diri


Belakangan ini kita begitu dipersilahkan untuk senantiasa terpana, memandang dunia bergerak, berubah, entah kemana tujuannya, ketika sehgala yang „mungkin“ bagi fantasi dan pikiran seakan dapat segera diwujudkan. Ketia kenyataan dan kebenaran dapat pula diputarbalikkan dengan sangat meyakinkan, ketika aplikasi teknologi menggeser cara berpikir dan perilaku kita, menjadi senjata yang ampuh yang menghancurkan kesadaran kita akan adanya nurani di hati kita, tentang adanya batasan keberdayaan kita menggapai semua keinginan, tentang pentingnya sebuah rasa puas sebagai perwujudan syukur kita kepada Sang Khalik. Kita tak mampu lagi mengukur rasa puas kita, tidak mampu lagi menahan asa kita, agar duniawi ini dapat dibagi kepada semua orang, tidak untuk kita miliki semuanya.

Pada masa – masa seperti ini Kita hanya menjadi apa saja sekaligus bukan apa – apa. Individualisme yang merebak begitu kuat memunculkan sebuah paradoks hebat ketika pribadi – pribadi menjadi tidak berdaya di hadapan sebuah kekuasaan besar, teknologi, ekonomi, politik, uang dan sebagainya. Kita tidak dapat lagi bersepakat akan norma atau etika tertentu yang dapat berlaku, ketika semua persoalan etis dan estetis telah diselesaikan oleh kekuasaan, kita hanya dapat berlindung dalam parameter yang kita buat sendiri.

Padahal mencapai hidup yang bahagia sebenarnya tidak sulit. Kebahagiaan itu sebenarnya bersumber dalam diri kita, bukannya di luar sana. Untuk mencapai rasa itu kita Cuma perlu untuk menyelami diri kita sendiri, menelusuri hati dan paradigma kita sendiri, bukan paradighma orang lain.
Tetapi kita sering merasa tak bahagia karena beberapa hal, pertama, adanya keyakinan bahwa kita tidak akan merasa bahagia bila tak memilik hal – hal yang kita pandang bernilai. Kita sudah memilki pekerjaan tatp dan tingkat kehidupan yang baik, tetapi kita selalau meraa kurang. Kita akan bahagia bila memiliki uang lebih banyak, rumah lebih besar, mobil lebih bagus, jabatan lebih tinggi dan sebagainya. Pikiran kita diselimuti oleh keinginan oleh hal atau benda yang kita pikir akan membahagiakan kita, padahal Kita tidak bahagia karena terlalu memusatkan pada hal – hal yang tidak kita miliki, dan bukan pada apa yang kita miliki sekarang ini.
Kedua Kita selalu berpikir bahwa kita akan bahagia ketika semuia keinginan kita terpenuhi. Padahal keinginan itulah yang mebuat kita tegang, frustasi, stress, gelisah, dan takut. Terpenuhinya semua ambisi dan keinginan kita hanya membawa kesenangan dan kegembiraan. Itu bukanlah Kebahagiaan. Ketiga kita sering tidak bahagia ketika membanding – bandingkan diri kita dengan orang lain yang lebih dari kita secara kasat mata, padahal orang itu belum tentu bahagia.
Dalam sebuah tulisan di SWA tahun 2002 Arvan Pradiansyah pernah mengukapkan sebuah cerita tentang 2 ekor ikan berikut ini. Ikan yang lebih muda bertanya kepada ikan yang lebih senior. « Wahai senior, Anda lebih berpengalaman dari saya. Dimanakah saya dapat menemukan samudera kebahagiaan ? Saya sudah mencarinya kemana – mana, tetapi sia- sia saja ! «
« Samudera adalah tempat engkau berenag saat ini » ujar ikan senior.
« Hah, ini hanya air saja ; Yang kucari adalah samudera, dengan perasaan kecewa si ikan muda pergi mencarinya di tempat lain. Hal ini sering terjadi pada diri kita. Padahal kebahagiaan itu tak perlu kita cari. Kita hanya perlu menumbuhkan kesadaran dan menikmati hidup kita saat ini.
MARILAH KITA MENIKMATI HIDUP, EVERYDAY IS HOLIDAY !!
(Penulis sadar bahwa dirinya pun belum tentu bahagia ketika membuat tulisan ini, tetapi pura – pura bahagia aja).