Jumat, 16 Januari 2009

PERBANDINGAN DUA ERA REMAJA


KEHIDUPANKU DI DUA ERA by Eka Wahyu Widodo

Aku adalah mantan remaja yang hidup di era 1985 – 1999, walaupun sekarang aku sudah menjadi seorang bapak, tetapi aku pun masih hidup dalam keremajaan era saat ini ( tahun 2000 an ) atau abad millennium, kini aku mencoba membandingkan beberapa hal dan kebiasaan para remaja di era 90 an dan hal – hal mengenai dunia remaja di era ini. Yang pertama mengenai dunia permusikan, di era 80 an saat itu sangat marak dengan heavy metal band, hard rock and ballad songs, king of pop dan boy bands, bagaimana saat itu kami tergila – gila dengan Guns n Roses, Bon Jovi, Poison, Metallica, Sepultura, Slayer, NKOTB, Indecent Obsesion, Michael Jackson, dll untuk musik mancanegaranya, dan Slank, Whizkid, Sket, Roxx, Grass Rock, Trio Libels, Vina, dll untuk musik lokalnya, betapa dahulu sayatan gitar Slash, lengkingan Axl Rose, romantisnya lirik lagu Never Say Goodbye nya Jon Bon Jovi, dan hingarnya rythim gitar James Heltfield diadu dengan kerasnya dentuman drum Lars Ulrich benar – benar membuat remaja saat itu terbius dan bermimpi untuk bisa jadi seperti mereka. Sedangkan kehidupan remaja di saat ini untuk selera musiknya lebih kepada yang easy listening semacam Britney, Christina, Spice Girls, Beyonce, Blink, Sum 41, yang agak keras ya paling banter Linkin Park, juga untuk lokalnya penyanyi – penyanyi instant yang nyany’in lagu – lagunya Melly dan Dewiq. Untuk dunia kesastraan dan perkomikan, jika remaja era 80 an, kami sangat tergila – gila pada sebuah fenomenal “the most wanted novels of Enny Arrow”, lalu “the best comic ever made in the world yaitu Petruk Gareng produksi Gultom Agency” atau lebih dikenal dengan “Superman Van Tumaritis”, dimana karya – karya Enny Arrow begitu memesona para remaja akil balik dengan cara penulisan yang sangat realis, lugas, nyata dan amat dekat dengan dunia nyata, mungkin hanya bisa disaingi oleh penuturan ala Laskar Pelangi (hi hi hi), lalu komik Petruk Gareng yang sangat sukses menghidangkan sebuah selera rendahan, dengan penggambaran gadis – gadis yang dipaksa montok, dan air liur Petruk dan Gareng yang selalu menetes setiap melihat gadis – gadis kampung tersebut, Untuk sastra dan komik yang lebih serius, pada saat itu kami menggemari Lima Sekawan, Tiga Serangkai (itu mah penerbit ya?) maksudnya Trio Detektif, Lupus, Olga, Lupus dan Olga (satu novel), lalu komik Mahabharata, Bob, Lucky Luke, Ramtamtam, dan lainnya. Sedangkan dunia kesastraan dan perkomikan remaja saat ini dicirikan dengan munculnya novel - novel teenlit ala Radithya, Asma Nadia’s, lalu novel – novel dari orang stress seperti Djenar Maesa Ayu, Ayu Utami, Arswendo, dll, sedikit perbaikan dengan munculnya Tetralogi Laskar Pelangi, sedangkan untuk komiknya, otak –otak remaja saat ini diseragamkan degan Komik Jepang berseri yang serupa dari gambar maupun jalan ceritanya, dimana bagiku itu sangat tidak menumbuhkan minat baca sama sekali , plus mahal pula harganya.
Selanjutnya pembicaraan kita sambung ke perihal perteknologian dan pertelevisian, dimana pada masa kami dulu masih sangat tergantung pada siaran – siaran radio remaja, para remaja saling berinteraksi melalui atensi lewat telpon umum maupun kupon lagu , dimana waktu itu sangat ngetop sekali nama – nama udara seperti “Gadis di Ujung Jalan”, “Pemuda Pengejar Cinta”, “Adi sang Penolak Cinta”, “Perawan di Sarang Tawon”, dll. Paling banter bagi remaja – remaja yang rada borju yaa megang pager lah, Juga acara – acara televisi yang belum beragam tapi masih berbobot seperti Serial Losmen, Little House in The Praire, Oshin, Rapat Kabinet Pembangunan, dan Film Cerita Akhir Pekan, sedangkan di era kini para remaja lebih sering berinteraksi face to face, heart to heart melalui facebook, webcam, blog, 3G, dan acara – acara televisi yang “ya ampyun” pada aneh – aneh, kalo gak Eko, ya Ruben, kalo gak Ruben, ya Ivan, aneh lah pokoknya, tetapi remaja – remaja yang rada berada sedikit terselamatkan dengan adanya Indovision, sehingga mereka dapat menonton National Geographic, HBO, dan Animal Planet. Yang terakhir walau bukan yang terakhir banget adalah perbandinaggan mengenai kenakalan - keisengan remaja. Jika di era kami kenakalan – kenakalan seksual masih sangat rendah karena dibatasi oleh teknologi dan juga kenakalan tersebut sebenarnya cukup bermanfaat, diantaranya menumbuhkan minat baca yang tinggi walaupun yang dibaca adalah Enny Arrow, dan juga mengurangi jam menonton televisi, karena seharian digunakan untuk menonton Film Biru dari Video VHS, lalu pada dunia drugs, pada saat itu yang ngetop adalah minuman keras, dan ganja, serta sedikit pengenalan pada pil- pil koplo seperti Mogadon, Nitrazepam, dan Combi, untuk hal keisengan pada masa itu dimana pesta – pesta perkawinan masih sering menggunakan kado ketimbang amplop, maka kami sering berpetualang dari satu hajatan – ke hajatan lainnya dengan bermodal kado – kado’an seperti gunting kuku, sabun mandi, ataupun pasta gigi, dan jika tanpa sengaja bertemu tamu lain yang kita kenal dengan sigap kami mendahului bertanya kepada mereka dari pihak mempelai mana mereka diundang, dan kami akan mengatakan dari pihak mempelai yang sebaliknya, aman kan ?. Sedangkan kenakalan remaja – remaja saat ini sudah sangat mengkhawatirkan, untuk kenakalan seksual saja sudah begitu gawat, Karena mereka sudah begitu bebas melakukan kegiatan seksual sambil direkam di kamera handphone, kenakalan drugs yang sudah sangat dekat dengan kematian melalui konsumsi putaw dan shabu, dan keisengan yang begitu aneh seperti terlihat pada acara – acara reality show di TV. Nah para pembaca yang budiman, hanya sebegitulah kiranya saya mampu menyajikan beberapa perbandingan Fenomena Kehidupan Remaja di era 90 an yang saya alami, dan di era millennium ini yang saya amati. Lebih kurangnya, saya tidak mohon maaf.

3 komentar:

  1. hai....mat kenalan eka.Kalau ada waktu main ya ke blog saya www.edijarot.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Sundea berkunjung balik ...

    Percaya, nggak, meskipun pas taun 80an Dea masih kecil banget, Dea sebenernya suka banget sama era itu ... hehehe ...

    BalasHapus
  3. assalamualaikum, wied. udah ngeblog sekarang?telat banget..hehe bukannya "cewe hayalan" elo waktu di Samnda juga udah lama suka New Kids On The Blog, waktu SD kita juga sering dikibulin tentang KTT Non Blog?hehe gimana kabar belut FC? oiya soal 'masa jaya' dulu udah rapi gw simpen di memori gw, jadi agak males kalo dibuka lagi, hehe..teruslah berkarya ,dallabnikufessin..keep it on the family!!
    Ompumona (pelaku aktif era 80-90-an, ketua I Gaboli versi Munas Gisting periode 1990-sekarang)

    BalasHapus